Pages

Rabu, 29 Oktober 2014

JUst Write..




DREAMS



Mimpi, mimpi
jika aku berkata bintang, disana ada bulan
malam takkan gelap
ketika bulan dan bintang itu ada

Mimpi, mimpi
ya, mimpi itu akan gelap
ketika ia tak memiliki cahaya
usaha, itulah sang bulan bintangnya

Hanya duduk memangku dagu?
berangan tanpa sebuah usaha?
mimpi itu akan seperti debu yang tertiup angin
dia akan hilang;
hilang, hilang, hilang
…….

          Sahabat blogger.. mimpi sering kita sebut dengan cita-cita, dan semua orang pasti pernah bermimpi, kan?. Tak terkecuali dirimu dan juga aku. Bermimpi untuk menjadikan hidup kita lebih baik kedepannya.. Hmm bercita-cita menjadi pilot misalnya, atau pengen jadi pemain sepak bola terkenal. Semuanya butuh PROSES… tidak bisa hanya dengan mengucapkan BIMSALABIM AVRAKADAVRA. 


          Oh ya.. bulan lalu aku bertemu dengan seorang pelukis hebat. Tapi maaf aku nggak bisa nyebutin namanya. Waktu itu kita sedang bercerita, entah bagaimana ceritanya, topik cerita kita sampai ke pembahasan mimpi/cita-cita. 


Dia berkata,”aku bisa jadi seorang pelukis seperti ini karena dulu aku membakar setumpuk mimpi-mimpiku.” Pernyataannya membuat aku dan temanku yang juga ikut ngumpul pada saat itu, kaget. 

          “Mengapa?.”


“Bermimpi memang tak salah. Tapi, apa guna menumpuk mimpi yang kita sendiri tidak bisa melakukannya. Lakukan dulu apa yang ada didepanmu dan tekunilah,” jelasnya.


          Nah itu sih pendapat bapak pelukis itu. Namun itu juga menjadi point penting untuk kita sahabat blogger.. 


Banyak bermimpi tapi tak ada satupun dari mimpi itu yang dapat kita lakukan, yah tidak ada gunanya juga. Satu mimpi tapi kita berusaha untuk mewujudkannya, itu akan lebih baik daripada sejuta mimpi yang tidak kita tekuni satupun darinya.


Bermimpi, Berusaha, Tekunilah!!!
           

Ulya-Potter

Poem



Lamunan Sore Hari


Disore kala itu, saat aku bersamamu
dibawah pohon pinus berduri tajam
matahari mulai menjadi semu
tinggalkan serpihan kuning yang lebam

Kau genggam tanganku dengan erat
namun kau mulai melepasnya
berdiri dan mulai tinggalkan aku
dalam sunyi disore itu

Bayangan itu mulai kabur
ternyata aku sedang melamun
kenangan indah disore kala itu
bersamamu mantan kekasihku

Biarlah matahari tergantikan bintang
namun kau tetap dalam memori terkenang
dibawah pohon pinus berduri tajam
ku mulai membuka kenangan

Salatiga, 14 Oktober 2014

Senin, 27 Oktober 2014

IKRAR PEMUDA INDONESIA



Sumpah Pemuda

Tanggal 28 Oktober  1928 adalah tanggal kebanggaan para pemuda Indonesia. Karena pada tanggal itu tepatnya di Batavia yang sekarang dikenal dengan sebutan Jakarta, diikrarkan sebuah sumpah yang dapat menyatukan semua hati yang ada di Indonesia. Pengikraran dengan semangat ’45 yang sangat berkobar. Semangat pemuda yang benar-benar mengubah semangat rakyat Indonesia saat itu. Semangat yang harus kita (pemuda saat  ini) contoh untuk menjadikan Indonesia kita lebih maju lagi. Jika hanya melipat tangan diatas meja tanpa melakukan apapun, hal itu takan menghasilkan apa-apa. Ingat Pemuda adalah harapan Bangsa. Karena pemimpin-pemimpin negara saat ini akan kita gantikan nantinya.  Mari kita baca bersama pengikraran sumpah pemuda yang diketuai Sugondo Djojopuspito itu. 
Inilah isi kongres pada tanggal 28 Oktober 1928:





Hebat sekali!  Pengikraran yang takkan termakan oleh masa….
           SEMANGAT PEMUDA-PEMUDI INDONESIA!!!!!



referensi: