Pages

Jumat, 14 Februari 2014

SEBUAH UNGKAPAN HATI



IJTIHAD CINTA
dikutip dari Tausiyah Cinta (@tausiyaahku)

Wahai diri
jika memang kau mencintainya karena Allah
cintailah ia dengan cara yang benar
cintailah ia pada saat yang tepat
cintailah ia dengan sebenar-benarnya cinta.
Wahai diri
jika benar kau agungkan cinta suci
mampukan dirimu menjadi pemuda Khafi
terasing demi ridha Ilahi
mampukan dirimu menjadi prajurit Badar
jadikan kekuranganmu sebagai kekuatan terbesar.
Ya Raab,
aku takkan lagi memaksakan diri
hanya untuk sebuah perasaan
jika memang dia jiwa yang Kau pilihkan
berikanlah kami jalan
jika memang dia takdir yang Kau tetapkan
sampaikan rinduku dengan cara-Mu
jika memang dia sang kau siapkan untukku
pantaskan aku untuknya dan pantaskan ia untukku.
Ya Raab,
aku titipkan hati ini pada-Mu
berikanllah pada orang yang namanya tertulis di Lauh Mahfidz
berikanlah pada orang yang melabuhkan cintanya pada-Mu
berikanlah padanya seseorang yang ku pilih.
Ya Raab,
jika memang dia bagus untukku
bagus untuk agamaku
satukan kami dengan pita cinta-Mu
jika memang dia penyempurna agamaku
pelengkap tulang rusukku
pengisi sela-sela jariku
hadiahkan hatiku untuknya dan buatlah ia mencintaiku
Ya Raab,
jika ada  dua pilihan dan diantaranya adalah dia
pilihkan dia untukku
jika ada sepuluh pilihan dan diantaranya adalah dia
pilihkan dia untukku
jika ada seratus pilihan dan diantaranya dia
pilihkanlah dia untukku
dan jika hanya ada satu pilihan namun tidak ada dia dalam pilihan itu
maka aku akan lapang menerima
sebagai bentuk pemberian terbesar-Mu
karena Engkaulah Yang Maha Tahu
karena Engkaulah yang menciptakanku
karena Engkaulah pemilik takdirku
aku takkan memaksakan hatiku pada yang bukan takdirku
karena yang benar-benar yang kucinta hanyalah Kamu, Ya Raab
Ya Raab
aku masih berharap dialah kekasih halalku
yang Kau siapkan khusus untukku
aku memilihnya dengan sebuah keyakinan
aku terima setiap ketetapan-Mu yang Kau berikan
aku terima segala suka dan duka yang menyertai
aku bersedia menjadi tulang punggungnya
aku bersedia menuntunnya, menjadi imamnya
aku bersedia menanggung beban-beban hidupnya
aku bersedia menjadi pelita dan sandarannya
Ya Raab,
aku yakin takdir-Mu pasti
aku yakin rencana-Mu terukur
aku yakin kehendak-Mu terbaik
aku yakin setiap ketetapan-Mu tidak ada yang salah
maka, aku pun harus yakin
jika dia bukalah jiwa yang Kau pilihkan untukku
akan ada jiwa lain yang lebih pantas untukku
untuk bertahta dihatiku
Ya Raab,
jika jodohku tak Kau siapkan di dunia ini
sediakan untukku di surga-Mu nanti
jika dengan menutup cinta ini membuat-Mu ridha kepadaku
jika dengan melepas cinta ini membuat-Mu lebih dekat denganku
maka, aku serahkan cintaku untuk-Mu
sebagai bentuk syukurku pada-Mu
sebagai bentuk cintaku pada-Mu
Ya Raab,
jika Kau pilihkan satu jiwa di dunia
buatlah aku mencintai pilihan yang Ku berikan
buatlah aku setia pada ketetapan yang Kau anugerahkan
buatlah aku amanah dengan setiap yang Kau titipkan
Ya Raab,
dengan segala kekuasaan-Mu
denagnsegala kekuatan-Mu
degan segala keagungan-Mu
aku memohon kepada-Mu
kuatkanlah hati ini saat ketetapan-Mu membuat hati ini terasa sempit
tenangkanlah hati ini saat ketetapan-Mu membuat hati ini terasa berat
sesungguhnya hanya dengan pertolongan-Mu, diri ini bisa menjalani semua ketentuan-Mu
Ya Raab,
buatlah diriku mencintai-Mu lebih dari segala makhluk yang telah Kau ciptakan
buatlah aku mencintai Rasulullah, karena Engkau pun mencintainya
Wahai diri,
tak usah khawatir jika dia bukan yang dipilihkan-Nya untukmu
karena yang terbaik akan terwujud
hanya waktu yang kan menjadi saksi kekuasaan-Nya
tak usah memaksakan diri jika kau memang bukan untuk dirinya
karena pasti dia bukan yang terbaik untukmu
Wahai diri,
biarkan pahat-Nya yang mengukir takdir
biarkan kuas-Nya yang melukis kisah manis
biarkan tangan-Nya yang meramu
semoga dia memang untuk dirimu
***
Sebuah ungkapan hati yang sangat bijak. Sungguh aku senang membacanya. Semoga menjadi inspirasi untuk semua. Memang benar kita, hati kita dan hidup kita adalah milik-Nya. Kita hanya berdo’a dan ikhtiar. Jika memang itu semua adalah ketetapan-Nya, maka apa daya tangan ini untuk mengubahnya. Yakinlah Allah Maha Mengetahui dari apa yang tidak kita ketahui.